Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dimensi Bernalar Kritis

Ringkasan Penting

  • Dalam kerangka Profil Pelajar Pancasila (PPP) yang berlaku sebelumnya, “Bernalar Kritis” adalah salah satu dimensi karakter/keterampilan yang diharapkan peserta didik miliki. atmareksa.stiparende.ac.id+2Jurnal STKIP Melawi+2

  • Dalam regulasi kokurikuler terbaru (Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025) disebut bahwa kegiatan kokurikuler ditujukan untuk mendukung 8 dimensi profil lulusan termasuk “Penalaran Kritis” (yang sepadan dengan Bernalar Kritis) sebagai salah satu kompetensi. sman5kejuruanmuda.sch.id+2Melintas+2

  • Elemen-sub-element yang sering muncul untuk Bernalar Kritis: memperoleh & mengolah informasi/gagasan, menganalisis penalaran, mengevaluasi, merefleksi proses berpikir. atmareksa.stiparende.ac.id+2cendekiawan.unmuhbabel.ac.id+2


 Rincian Elemen “Bernalar Kritis”

Berdasarkan kajian dan literatur, berikut beberapa indikator atau aspek yang dapat digunakan untuk menilai atau merancang pembelajaran yang menguatkan dimensi bernalar kritis:

Elemen Utama

  1. Memperoleh & Memproses Informasi dan Gagasan

    • Siswa dapat mengumpulkan informasi (data, fakta, pendapat) dari berbagai sumber. Jurnal STKIP Melawi+1

    • Siswa dapat mengklarifikasi/memahami gagasan tersebut (misalnya: “apa maksudnya?”, “bagaimana konteksnya?”). Jurnal STKIP Melawi+1

    • Siswa dapat mengolah informasi secara logis (misalnya: mengurutkan, menghubungkan).

  2. Menganalisis dan Mengevaluasi Penalaran

    • Siswa dapat menguraikan struktur argumen atau penalaran (misalnya: premis, kesimpulan). atmareksa.stiparende.ac.id

    • Siswa dapat menilai kualitas gagasan atau informasi (misalnya: apakah bukti cukup? apakah alasan logis?).

    • Siswa dapat memberikan atau memilih solusi atau keputusan yang rasional berdasarkan analisis.

  3. Merefleksi Pemikiran dan Proses Berpikir

    • Siswa menyadari bagaimana mereka berpikir dan mengambil keputusan. Jurnal STKIP Melawi

    • Siswa dapat mempertimbangkan “apa yang saya pelajari?”, “apa yang bisa diperbaiki?”, “apa alternatif lain?”

    • Siswa mampu menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata dan membuat sintesis.


Catatan untuk Program Kokurikuler

Berikut beberapa implikasi yang bisa kamu pertimbangkan sebagai guru/hypnotherapist/head-sekolah:

  • Di kegiatan kokurikuler, misalnya proyek lingkungan, ekstrakurikuler debat, klub riset kecil — bisa secara eksplisit menanamkan dimensi bernalar kritis: memberikan tugas yang memerlukan siswa untuk mencari data, berdiskusi, mengambil keputusan, merefleksi hasil kegiatan.

  • Rubrik penilaian kegiatan kokurikuler bisa mencakup indikator bernalar kritis: misalnya “menjelaskan alasan pemilihan metode”, “menghubungkan kegiatan dengan masalah nyata”, “membedakan solusi alternatif”, “merefleksi proses”

  • Karena regulasi terbaru menyebut 8 dimensi profil lulusan (termasuk “Penalaran Kritis”) sebagai bagian dari sasaran kokurikuler, maka penting agar kegiatan kokurikuler tidak hanya “menyenangkan” tapi juga “menantang berpikir” secara kritis.


Alur

https://docs.google.com/document/d/15-HLXunGkpjC56sOgphC8rOOUesl3KVm/edit?usp=drivesdk&ouid=110623121005943026182&rtpof=true&sd=true

Contoh Peta Masalah Kebersihan dan Estetika sekolah.

https://docs.google.com/document/d/1dEC7wGnJwbdqu76PWDiDzYS60AGbIDZbvt_W8eMt9GY/edit?usp=sharing

FORM PENILAIAN PROYEK KEBERSIHAN DAN ESTETIKA SEKOLAH

https://docs.google.com/document/d/1NowBVWOybxOYuDapw5kiLqCI-60thzNm-IuEAaBhASc/edit?usp=sharing

Asesmen KoKurikuler Bernalar Kritis

https://forms.gle/TaDD3EiBzZ6iHDYk7

Post a Comment for "Dimensi Bernalar Kritis"